Fase Merangkak Bayi Tidak Boleh Dilewati
Sebagai
orang tua tentu kita menginginkan buah hati kita tumbuh dengan sehat
dan kuat. Oleh karena itu kita harus mengetahui tahapan normal perkembangan bayi
mulai dari lahirnya. Sejak bayi lahir, kemudian semakin bertambah
usianya maka kita akan melihat perkembangan bayi yang sangat cepat dan
menakjubkan. Dimulai dengan bayi belajar tengkurap, beringsut, bayi
merangkak, berdiri, dan berjalan merupakan tahapan perkembangan bayi
yang seharusnya dijalani oleh bayi.
Karena tiap tahapan ini mengandung manfaat yang sangat banyak bagi
kehidupan bayi selanjutnya. Namun sayangnya banyak orang tua yang tidak
mengetahuinya. Bahkan senang jika bayinya melewati tahapan-tahapan
tersebut dengan sangat cepat melebihi anak-anak pada umumnya. Dan
tahapan yang banyak dilompati adalah fase bayi merangkak. Yaitu fase antara bayi duduk dengan berdiri.
Merangkak merupakan fase yang sangat penting dalam kehidupan bayi.
Berdasarkan penelitian, tidak menjalani fase bayi merangkak bisa
berdampak pada bayi ketika sudah dewasa meskipun tidak langsung. Dengan
aktif merangkak bayi akan melatih mengkoordinasikan antara anggota tubuh
yang kanan dengan yang kiri. Saat bayi merangkak, bayi akan belajar
menggerakkan tangan dan kakinya secara bersilangan dan gerakan ini
merangsang otak kanan dan kiri nya bekerja. Selain melatih otot-otot
tangan dan kaki bayi, merangkak juga melatih syaraf motorik kasar bayi.
Tahap perkembangan bayi yang satu ini hendaknya tidak boleh dilewati karena manfaatnya sangat banyak bagi bayi. Bayi merangkak
menunjukkan perkembangan bayi yang normal. Dengan merangkak berarti
bayi mau berusaha untuk mendapat apa yang diinginkannya seperti mainan,
makanan, minuman, atau ibundanya. Merangkak juga merupakan cara bayi
mengekspresikan isi hatinya baik senang, sedih, marah atau takut. Pada
umumnya, usia bayi merangkak adalah sekitar 6 sampai 10 bulan bahkan
tidak jarang kurang dari 6 bulan bayi sudah dapat merangkak.
Jika bayi belum bisa merangkak atau tidak mau merangkak meski sudah memasuki usia bayi merangkak, maka hendaknya orang tua menstimulasi anak untuk mau merangkak.
Misalnya dengan memberi rangsangan berupa mainan yang menarik
perhatiannya dan meletakkan agak jauh darinya. Biarkan anak untuk
berusaha sendiri mendapatkan mainan tersebut. Berilah kebebasan anak
bergerak di lantai yang beralas, jangan terlalu sering menggendong atau
meletakkannya di atas ayunan atau baby walker. Selain itu supaya bayi
merangkak, tidak ada salahnya orang tua memberikan contoh pada anak cara
merangkak.
Smbr:bayilucu.com
0 komentar:
Posting Komentar